KARIMUN - Dalam waktu dekat ini Pemkab Karimu akan melaksanakan rapat koordinasi untuk mengawasi terjadinya kelangkaan kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) selama bulan puasa tahun ini.
Tujuan dari rapat tersebut,
untuk melihat sembako mana yang tinggi harganya atau mahal serta sulit
didapati.
"Apabila kelangkaan
terhadap komiditi tersebut, tentunya menimbulkan dampak inflasi atau kenaikan
harga secara terus menerus,"ungkap Bupati Karimun, Aunur Rafiq saat
ditemui awak media belum lama ini.
Disinggung tentang sudah ada
beberapa sembako yang naik jelang Ramadan tidak lama lagi akan tiba, kata Rafiq
tetap memegang kepada aturan berlaku.
"Jika memang ada jalan,
akan dilaksanakan operasi pasar di bulan puasa," katanya.
Pantauan www.gerbangkepri.com di
pasar Puan Maimun berada di Kelurahan Sei Lakam Timur, Kecamatan Karimun
kemarin seperti gula pasir, beras, minyak goreng curah harganya sudah naik.
Saat ini gula pasir dari harga
Rp 13.000 per kilogram menjadi Rp 15.000, beras kualitas biasa dari Rp 10.500
menjadi Rp 12.000 per kilogram sementara minyak goreng curah dari Rp 10.000
menjadi Rp 12.500 per kilogramnya.
Sejumlah pedagang di pasar
tersebut mengharapkan tidak ada kenaikan harha sembako menjelang dan selama
bulan puasa. Karena menurut mereka, apabila harga sembako sudah naik, sulit
untuk turun. Sehingga menimbulkan dampak besar terhadap pembeli.
Sementara itu Kadiskop, UKM dan
Perindag Kabupaten Karimun, M. Hasbi menyebutkan pihaknya akan selalu melakukan
pengawasan atau pengontrolan harga sembako
"Kepada distributor agar
dapat bekerjasama untuk memasok sembako disaat puasa dan lebaran. Selain itu
transportasi roro yang sangat penting, supaya tidak ada kendala nantinya,"
harapnya. (edy)
No comments:
Post a Comment