BANYUMAS - Over kapasitas jalan
akibat padatnya kendaraan pemudik diperkirakan masih akan terjadi di arus mudik
dan balik 2017 mendatang. Akibatnya potensi kemacetan lalu lintas di jalur
tengah dan selatan Banyumas akan terjadi.
Kapolres Banyumas, AKBP Aziz
Andriansyah menyatakan hal itu saat menggelar survei jalur mudik Lebaran di
Banyumas bersama jajaranya,Menurut pantauannya, kesiapan jalur mudik Lebaran di
Banyumas mulai dari jalur selatan dan tengah baru mencapai 75-80 persen.
”Sulit dibilang 100 persen karena sarana
prasarana jalan kapasitasnya terbatas. Sementara pada tiga hari sebelum Lebaran
dipastikan terjadi over kapasitas kendaraan (pemudik dari arah
Jakarta-Purwokerto). Artinya jalan sedikit, sementara kendaraan padat,”
katanya.
Untuk mengatasi kemacetan akibat
over kapasitas jalan inilah, pihaknya akan melaksanakan pengaturan dan rekayasa
lalu lintas di sejumlah jalur yang rawan macet dan persimpangan jalan di
Banyumas. Potensi kemacetan itu terjadi antara lain di jalur dekat pasar tumpah
hingga persimpangan jalan.
Dari hasil pengecekan Operasi
Ramadaniya setidaknya ada beberapa titik kemacetan, seperti di jalur utama
selatan yakni di pasar tumpah Wijahan, Kemranjen, persimpangan Menganti,
Rawalo, pasar Jatilawang, dan betonisasi jalan di Desa Adisara, Kecamatan
Jatilawang yang hingga kemarin masih berlangsung.
Kemudian di jalur tengah yang
menghubungkan jalur Pantura ke jalur selatan atau jalur peghubung
Tegal-Purwokerto. Di jalur tengah atau penghubung ini akan ada kemacetan dampak
pembangunan fly over Kretek, Bumiayu, yang kemacetan sampai wilayah Banyumas.
Kemudian di Simpang SPBU Ajibarang,
Simpang tiga utama Ajibarang, dan adanya 95 persimpangan besar dan kecil di
jalur tengah. Sedang di jalur penghubung Cilacap-Purwokerto potensi kemacetan
berada di persimpangan pasar Patikraja karena adanya lima pertemuan di satu
titik.
”Terkait hal itulah, Polres Banyumas
akan membuat Posko di titik rawan dengan melibatan 1.035 personel yang terdiri
600 dari Polres Banyumas, selebihnya dari instansi samping seperti TNI, Dishup,
Satpol PP, Dinas Kesehatan, PMI, SAR, dan Pramuka,”katanya. Titik kemacetan
juga terjadi di wilayah kota tepatnya di Pasar Karanglewas Purwokerto, selain
itu juga ada empat pertemuan di satu titik.
Kemudian
juga terjadi di persimpangan Sokaraja, dan pasar Sokaraja. ”Kami pun akan
memberikan petunjuk kepada pengguna jalan termasuk jalan alternatif yang bisa
dilalui pemudik saat macet. Karena untuk pengaturan lalu lintas, kita tidak
bisa main lokalisir, tetapi tetap nasional. Makanya koordinasi dan peran
masyarakat termasuk media sangat dibutuhkan,” jelasnya.(dik)
No comments:
Post a Comment