BUKITTINGGI
– Wali Kota Bukittinggi, H. Ramlan Nurmatias tidak mengulur waktu merespon
keluhan para sopir angkot yang merasa terganggu dengan keberadaan sarana
transportasi online Go-jek yang sudah banyak dijumpai di Bukittinggi.
Demo
besar-besaran yang dilakukan para sopir angkutan umum Bukit Agam di depan
Kantor Wali Kota Bukittinggi langsung mendapat respon dari Ramlan dengan
mengutus Satpol PP Pemkot Bukittinggi untuk menutup dan menyegel kantor Go-Jek
di Bukittinggi. Sementara itu aplikasinya sendiri masih belum bisa ditutup,
hanya kantornya saja yang disegel.
Menurut
sumber yang diperoleh, penutupan ini adalah respon cepat pemerintah agar tidak
terjadi hal-hal negatif yang mengganggu stabilitas dan keamanan warga di
Bukittinggi.
Perwakilan
sopir angkot yang berhasil diwawancara media mengatakan, ia dan rekan-rekannya
merasa keberadaan Go-Jek telah membunuh mata pencaharian mereka sebagai sopir
angkutan umum.
“Belum lagi
Go-Jek tidak memiliki perizinan yang jelas dari instansi terkait,” katanya seraya
menambahkan sikap Wali Kota yang merespon cepat keluhannya dan rekan-rekan
membuat mereka melihat titik terang dan berjanji akan mulai melakukan aktifitas
seperti biasanya.
Angkot 2
Bukit Agam melakukan Demo di Kantor wali kota Bukittinggi, dalam orasinya
yang disampaikan oleh perwakilan sopir 2 angkot mengatakan supaya Bapak Wali
Kota menutup Beroperasinya Gojek dikota Bukittinggi karna mereka
menganggab sangat membunuh matapencarian mereka karna gojek dikota Bkt sudah
mencapai lebih dari 500 an dan juga gojek ini tidak ada perizinan dari instansi
terkait..maka dari itu Maka dari itu Bapak Wali Kota Bukittinggi H.
Ramlan Nurmatias memerintahkan kepada Satpol PP untuk
menyegel Kantor Gojek dikota Bukittinggi tapi beliau berkata Aplikasi tak
bisa ditutup.... karna sudah ada titik terang maka sopir angkot mulai melakukan
aktifitasnya lagi...(musmulyadi)/rk
No comments:
Post a Comment