Oleh: Krisna Dwi Dharmawan
Secara umum, vegetarian diartikan
sebagai suatu pola makan seseorang yang hanya
mengonsumsi sayur-sayuran dan hasil dari
tumbuh-tumbuhan, tidak mengonsumsi makanan
yang berasal dari makhluk hidup seperti
daging, unggas, serta produk olahan hewani seperti
telur, keju, atau susu. Namun, anggapan
tersebut tak sepenuhnya benar. Banyak kelompok
vegetarian yang tidak hanya mengonsumsi
tumbuh-tumbuhan, tetapi mereka masih
mengonsumsi sebagian daging, unggas,
maupun produk olahan hewani sekali-sekali.
Alasan seseorang menjadi
vegetarian adalah mereka menginginkan hidup yang sehat karena mereka tahu bahwa jika
mengonsumsi daging dan produk olahan hewani dapat menyebabkan
kolesterol karena adanya kandungan lemak
di dalam makanan tersebut. Oleh karena adanya
kandungan lemak pada makanan ini juga
menjadikan alasan seseorang untuk diet dengan cara
menjadi vegetarian.
Selain itu, penelitian yang dilakukan
oleh para antropologi terhadap suku-suku
bangsa yang tidak memakan daging, memiliki kesehatan cemerlang, daya tahan, dan umur yang panjang.
Sebagian orang yang vegetarian juga beranggapan bahwa dengan menjadi vegetarian,
maka dapat membantu program pelestarian lingkungan hidup dan kesejahteraan hewan.
Sayangnya, masih banyak orang-orang yang
ingin menjadi vegetarian tetapi
tidak dapat menjalankannya dengan baik, sehingga dalam kondisi seperti ini,
yang awalnya
menginginkan pola hidup yang sehat, malah dapat terserang penyakit. Agar dapat menjadi vegetarian yang
benar, seseorang harus mengetahui pola makan yang sehat serta mengetahui jenis-jenis
pola makan vegetarian, dengan tetap memerhatikan keseimbangan kandungan nutrisi di
dalamnya, sesuai dengan kondisi fisik tiap individu, karena tiap individu memiliki kondisi fisik
yang berbeda-beda sehingga memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda pula.
Terdapat beberapa jenis pola makan
vegetarian, antara lain semivegetarian, lacto-vegetarian,
ovo-vegetarian, lacto-ovo-vegetarian, dan vegan. Semivegetarian adalah pola makan seorang
vegetarian dengan mengonsumsi makanan dari tumbuh-tumbuhan, tetapi sesekali mereka masih
mengonsumsi makanan seperti daging, unggas, atau produk hewani seperti susu dan telur.
Lacto-vegetarian merupakan pola makan seorang vegetarian yang mengonsumsi
tumbuh-tumbuhan, tetapi masih mengonsumsi produk hewani yang dihasilkan dari susu, seperti
keju, yoghurt, dan susu murni itu sendiri, yang terbuat dari telur tidakdimakan.
Sedangkan pada ovo-vegetarian adalah
kebalikan dari lacto-vegetarian. Jika pada lacto-vegetarian
makanan yang dikonsumsi selain tumbuh-tumbuhan adalah susu dan tidak memakan telur, pada
ovo-vegetarian yang dikonsumsi ialah telur dan tidak mengonsumsi susu dan sejenisnya.
Sementara itu, lacto-ovo-vegetarian merupakan gabungan dari lacto-ovo-vegetarian.
Kelompok orang lacto-ovo-vegetarian selain nabati (tumbuhan), mereka juga
menngonsumsi produk olahan hewani seperti susu, keju, dan telur. Yang terakhir ialah vegan. Vegan
ialah kelompok vegetarian yang paling anti dengan hewani.
Mereka dapat dikatakan adalah
nabatiwan sejati, di mana mereka benar-benar hanya mengonsumsi sayuran.
No comments:
Post a Comment