Saturday, 30 December 2017

SUSUNAN REDAKSI RADAR KOTA ONLINE :



SUSUNAN REDAKSI RADAR KOTA ONLINE :
(JAWA TIMUR) : Karminto Adi, SSos (Lumajang), Roby Yulianto (Banyuwangi), Moch. Husen, Sunaryo, SH (Situbondo), Heru Wahyudi (Sidoarjo), S. Yono (Surabaya), Nur Wahyudi (Madiun), Bambang Sugiharto, Haji Gilang,  Abd. Mukid, Sucipto, Sacung Tobing  (Kepala Biro MADURA), Sutarno, Syairi ;  (DKI JAKARTA) : Heri Yansyah (Ka. Biro), Ridwan (Jakarta Selatan); (BANTEN) :  Agus Romdoni (Ka. BIRO), Ujang Suhendar ( Wakil Ka. Biro), Ansori Sutejo, Tb Imamaryadi/Nanang (Biro Kota Serang),  Haerudin (Kab. Serang), Ahmad Abdulrohim (Biro kab. Lebak), Amroji ; (JAWA BARAT) : Johan Putra (Cimahi), Deden Iskandar, Neneng Musliyati, Kumairi ;  (DI YOGYAKARTA) : Titis Ilmaiyah, Susilo Bajuri ; (JAWA TENGAH) : Solikhin Kohar (Pemalang), Daryono,(Ka. BIRO-Pati),  Dicky Edyano Putra (Banyumas), Wakijan (Pati), Didin Zainullah, Sakri Sukriono,  Herawan Abiyoso, Septiyono Hariawan ; (NANGGRO ACEH DARUSSALAM)  : M. Mulya (Kab. Aceh Timur), Siti Aminah, Idrus Kalimunta ; (SUMATERA UTAMA) : Dolog Pasaribu,  Yusea Nasution ; (SUMATERA BARAT) : Musmulyadi (Bukittinggi), Roni Adrianto (Kab. Agam);  (LAMPUNG): Yahya Tohari (Mesuji),  Arbi Joni, Al Mutakin (Pringsewu), Afta Rizki (Tanggamus); (RIAU) : Yasatulo Laia, Lombok Sitompul (Kota Dumai); (KEPULAUAN RIAU): Yuria (Kota Batam); (JAMBI) : Ridwan Efendi, Untung Suropati ; (BENGKULU) : Busiyah Isnaeni,  Harso Harsono, Ahmad Dimyati ; (KALIMANTAN BARAT) : Yanto, Amir Hamzah, Hermawan Nadesul, Eni Purwita; (BALI) : Hadi Efendi (Ka. Biro), Sidjab; (KALIMANTAN SELATAN) :  Dedy Amirullah (Ka. BIRO) ; Handika, Budi Kristanto, Kamil Iksan; (SULAWESI TENGAH ) : Hery susanto (Palu); (SULAWESI UTARA) : Budi Santoso; (SULAWESI UTARA) : Thamrin (Bone);  Heru Harjono, Slamet Sarjono; (GORONTALO) : Iping Kurniawan, Arno Himawan; (MALUKU) : Gita Giono, Marwoto, Uli Suciwati; (PAPUA) : Tuti Sri Hartini, Dodo Zakaria; (NTB) : Sulhadi,  Sugeng Heriyanto.
                                                       

KEBUTUHAN HOSPITAL SHIP DI INDONESI




Oleh: Krisna Dwi Dharmawan

Dua pertiga wilayah Indonesia terdiri dari perairan dengan banyak potensi maritim di
dalamnya. Oleh karena itu, Indonesia disandang sebagai negara maritim terbesar di dunia.
Namun sayangnya, Indonesia belum mampu menciptakan pelayanan kesehatan dan
keselamatan di wilayah perairan. 

Meskipun saat ini pemerintah telah menetapkan kebijakan BPJS, namun tidak semua masyarakat bisa merasakan hak atas kebijakan tersebut. Kebijakan kesehatan yang diberlakukan pemerintah masih belum sepenuhnya merata. Hal itu terbukti dari pengalaman Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti pada kunjungannya ke kawasan Mola Raya, kampung Suku Bajo, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi pada Senin, 3 April 2017, di mana ketika itu Menteri Susi mencoba membujuk
nelayan muda yang mengalami tumor tulang ganas untuk dibawa periksa ke Jakarta.

 Dari pengalaman tersebut membuktikan bahwa masyarakat di daerah terpencil seperti pesisir
pantai juga membutuhkan pelayanan kesehatan yang memadai. Terlebih ketika Menteri Susi
melakukan kunjungan ke Wakatobi tersebut banyak menemukan masyarakat yang jatuh sakit
diakibatkan dengan kondisi lingkungan yang buruk, dalam hal ini adalah banyaknya sampah
berserakan. 

Mundur lagi dengan peristiwa yang lain, pada 2011 lalu sejumlah nelayan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menderita radang kulit dan bengkak di leher dan tangan setelah menyelam mencari teripang dan ikan di dasar perairan Laut Timor. 

Para nelayan kesulitan untuk mencari dokter di daerahnya, sehingga hal ini semakin membuktikan
bahwa persebaran pelayanan kesehatan di Indonesia masih kurang. Bahkan, ada lagi pada tahun 2007, terjadi peristiwa meninggalnya seorang anak di Pulau Tello, Sumatera Utara dikarenakan kondisi gizi yang buruk.
 
Berdasarkan permasalahan tersebut kita seharusnya mampu mengatasinya, bahkan dengan solusi yang sebelumnya belum pernah ada dan diterapkan di Indonesia. Mengingat Indonesia adalah negara maritim, yang pastinya memiliki sebagian besar wilayah adalah perairan, maka harus memerhatikan pelayanan kesehatan yang merata di wilayah perairan juga.

 Untuk menghadapi permasalahan tersebut dapat diatasi dengan terwujudnya penciptaan
Kapal Rumah Sakit (Hospital Ship), yaitu kapal laut yang didesain dan dimanfaatkan khusus
untuk melayani kesehatan di wilayah perairan, seperti kesehatan para nakhoda dan awak
kapal, para nelayan yang mencari nafkah di lautan, hingga masyarakat daerah pesisir pantai.

Sampai saat ini, Indonesia masih dapat dikategorikan ke dalam negara yang masih belum
memiliki Hospital Ship. Program pemerintah mengenai pembangunan tol laut telah dalam
proses dan sebagian telah berjalan. Namun, kita dapat mengembangkan lebih jauh lagi untuk
wilayah perairan Indonesia. Indonesia saat ini harus memiliki Hospital Ship untuk memenuhi
kebutuhan rakyatnya maupun untuk kebutuhan negara dalam hal ikut andil sebagai pertahanan negara dalam membantu TNI-AL.

Sebenarnya ada beberapa pihak yang telah berusaha membangun sebuah Hospital Ship di Indonesia, yang pertama ialah seorang dokter yang berniat membangun kapal khusus.

VEGETARIAN "BAIK ATAU TIDAK"


Oleh: Krisna Dwi Dharmawan

Secara umum, vegetarian diartikan sebagai suatu pola makan seseorang yang hanya
mengonsumsi sayur-sayuran dan hasil dari tumbuh-tumbuhan, tidak mengonsumsi makanan
yang berasal dari makhluk hidup seperti daging, unggas, serta produk olahan hewani seperti
telur, keju, atau susu. Namun, anggapan tersebut tak sepenuhnya benar. Banyak kelompok
vegetarian yang tidak hanya mengonsumsi tumbuh-tumbuhan, tetapi mereka masih
mengonsumsi sebagian daging, unggas, maupun produk olahan hewani sekali-sekali.

Alasan seseorang menjadi vegetarian adalah mereka menginginkan hidup yang sehat karena mereka tahu bahwa jika mengonsumsi daging dan produk olahan hewani dapat menyebabkan
kolesterol karena adanya kandungan lemak di dalam makanan tersebut. Oleh karena adanya
kandungan lemak pada makanan ini juga menjadikan alasan seseorang untuk diet dengan cara
menjadi vegetarian.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh para antropologi terhadap suku-suku bangsa yang tidak memakan daging, memiliki kesehatan cemerlang, daya tahan, dan umur yang panjang. Sebagian orang yang vegetarian juga beranggapan bahwa dengan menjadi vegetarian, maka dapat membantu program pelestarian lingkungan hidup dan kesejahteraan hewan.

Sayangnya, masih banyak orang-orang yang ingin menjadi vegetarian tetapi tidak dapat menjalankannya dengan baik, sehingga dalam kondisi seperti ini, yang awalnya menginginkan pola hidup yang sehat, malah dapat terserang penyakit. Agar dapat menjadi vegetarian yang benar, seseorang harus mengetahui pola makan yang sehat serta mengetahui jenis-jenis pola makan vegetarian, dengan tetap memerhatikan keseimbangan kandungan nutrisi di dalamnya, sesuai dengan kondisi fisik tiap individu, karena tiap individu memiliki kondisi fisik yang berbeda-beda sehingga memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda pula.

Terdapat beberapa jenis pola makan vegetarian, antara lain semivegetarian, lacto-vegetarian, ovo-vegetarian, lacto-ovo-vegetarian, dan vegan. Semivegetarian adalah pola makan seorang vegetarian dengan mengonsumsi makanan dari tumbuh-tumbuhan, tetapi sesekali mereka masih mengonsumsi makanan seperti daging, unggas, atau produk hewani seperti susu dan telur. Lacto-vegetarian merupakan pola makan seorang vegetarian yang mengonsumsi tumbuh-tumbuhan, tetapi masih mengonsumsi produk hewani yang dihasilkan dari susu, seperti keju, yoghurt, dan susu murni itu sendiri, yang terbuat dari telur tidakdimakan.

Sedangkan pada ovo-vegetarian adalah kebalikan dari lacto-vegetarian. Jika pada lacto-vegetarian makanan yang dikonsumsi selain tumbuh-tumbuhan adalah susu dan tidak memakan telur, pada ovo-vegetarian yang dikonsumsi ialah telur dan tidak mengonsumsi susu dan sejenisnya. Sementara itu, lacto-ovo-vegetarian merupakan gabungan dari lacto-ovo-vegetarian. Kelompok orang lacto-ovo-vegetarian selain nabati (tumbuhan), mereka juga menngonsumsi produk olahan hewani seperti susu, keju, dan telur. Yang terakhir ialah vegan. Vegan ialah kelompok vegetarian yang paling anti dengan hewani.
Mereka dapat dikatakan adalah nabatiwan sejati, di mana mereka benar-benar hanya mengonsumsi sayuran.

Monday, 25 December 2017

20 PROGRAM UNGGULAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI CAK TORIQ DAN BUNDA INDAH SALAM PERUBAHAN,"JEMPOL"





Laporan – Karminto Adi, SSos
Wartawan Tabbloid RADAR KOTA

LUMAJANG -Pasangan yang memiliki Kekompakkan keserasian dan Salam Jempol  dan Visi Misi membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang Islami berwawasan Kerakyatan menuju Kesejahteraan dan masyarakat Lumajang yang Bermartabat itu disambut semangat ratusan simpatisannya tepatnya di "Dapur Family" Copy Murni Dusun gaplek Pasirian.

Pada kesempatan itu Pasangan Cabup/Cawabup ini memaparkan segala sesuatu yang berkaitan dengan Visi dan Misi sebagai Calon pemimpin diLumajang nanti, terutama pasangan Toriq – Bunda Indah, akan mencoba memahami dan menata kelola kembali Pemerintahan, menempatkan para pejabat Lumajang sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing bukan karena unsur kedekatan emosional semata,”Ujar Indah

Selain itu pasangan Caq -Ceq ini menambahkan akan memprioritaskan peningkatkan mutu pendidikan di Lumajang mengratiskan wajib pendidikan selama 12 tahun SD 6 tahun SLTP 3 tahun dan tingkat SLTA 3 tahun.

Selain memprioritaskan masalah penatakelolan pemerintahan dan meningkatkan mutu Pendidikan pasangan itu juga akan meningkatkan Kwalitas dibidang Kesehatan agar masyarakat Lumajang nantinya yang membutuhkan perobatan tidak lagi dirujuk jauh-jauh keLumajang Cukup di RSU Pasirian saja.kata indah.

Dari pantauan Jurnalis Calon Bupati Toriq yang didampingi Cawabup Hj.Indah Ampera Wati itu terlihat tersenyum ditengah tengah keramaian Simpatisanya, tentunya itu merupakan sebuah tanda bahwa Cak Toroq dan Bunda Indah itu akan memberikan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya saat menjadi orang nomor satu dan dua nantinya.

“SALAM PERUBAHAN" artinya salam jempoler, itu lah yang menjadi khas dari pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati periode mendatang itu.

Ia menambahkan ikon Sejahtera ini tentu tidak asing lagi bagi masyarakat Lumajang, seperti yang kita ketahui kedua sosok pemimpin itu selalu melakukan pendekatan kepada masyarakat baik itu wilayah Kota maupun pelosok Desa, tentu itu adalah sebagai gambaran nyata Cak Toriq dan Bu indah – perduli dengan Rakyat Lumajang.Dua Puluh Program nyata di antaranya:
20 PROGRAM NYATA Cak THORIQ – Bunda INDAH

1. Pelayanan administrasi kependudukan (KTP, KSK, Akta Kelahiran, Akta Kematian) dengan sistem online, tuntas di Kecamatan.

2. Pembangunan mall/pusat pelayanan perizinan satu atap yang terintegrasi dari seluruh proses perizinan.

3. Program semua ibu melahirkan gratis di semua puskesmas, rumah sakit di Lumajang dengan standart kelas 3 dan tanpa ada  biaya tambahan obat.

4. Fasilitasi pemenuhan listrik  di wilayah yang belum mendapatkan aliran listrik, dan pemenuhan air bersih di wilayah utara dan daerah rawan kekurangan air lainnya.

5. Melakukan inisiasi dan koordinasi aktif kepada pemerintah pusat untuk pembangunan jalan tol Probolinggo - Lumajang sebagai langkah mengatasi problem kemacetan dan kemudahan akses ekonomi.

6. Memberikan bantuan seragam gratis bagi siswa baru SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA serta SPP gratis untuk SMA/SMK/MA.

7. Memberikan bantuan beasiswa untuk mahasiswa baru berprestasi yang tidak mampu yang diterima di perguruan tinggi negeri dengan target 1000 penerima beasiswa.

8. Memberikan tambahan tunjangan/honor bagi guru non NIP, guru madrasah diniyah, guru TPQ dan guru ngaji masjid/langgar.

9. Tunjangan uang duka kematian sebesar  Rp.1.000.000, yang dicairkan tepat waktu. Dan memberikan bantuan sarana prasarana rukun kematian.

10. Pengadaan WiFi di seluruh sarana publik dan di setiap desa/kelurahan. Dan juga  pemasangan CCTV di tempat rawan tindakan kriminal dan sarana publik dengan target pemasangan 1000 CCTV.

11. Pembangunan stadion Semeru standart nasional, serta pembangunan  stadion standart regional di kecamatan Klakah, Pasirian dan Yosowilangun.

12. Pembangunan jalan poros desa dan menyelesaikan infrastruktur jembatan/jalan kabupaten dengan standart hotmix, serta membangun jalan penghubung Pasirian – Tempursari.

13. Pembangunan ruang terbuka hijau dan taman yang layak untuk anak disetiap kecamatan.

14. Fasilitasi pendirian BUM-Tren (Badan Usaha Milik Pesantren) sebagai langkah penguatan kemandirian ekonomi pesantren.

15. Rehabilitasi pasar tradisional yang lebih tertata dan rapi serta nyaman bagi para pedagang pasar dan pembeli. Sekaligus mendirikan koperasi di setiap pasar tradisional dengan pinjaman tanpa bunga.

16. Optimalisasi potensi pariwisata dan pertanian dengan memaksimalkan kerjasama dan keterlibatan masyarakat dengan jaringan pelaku investasi yang memiliki daya tarik pengembangan usaha pariwisata dan usaha pertanian.

17. Pemberdayaan Karang Taruna, kelompok organisasi pemuda, lansia, anak jalanan dan kaum disabilitas atau cacat.

18. Pengalihfungsian gedung Soejono menjadi gedung kesenian dan kegiatan kreatifitas anak muda.

19. Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi Pegawai Negeri Sipil. Dan menstandartkan honor tenaga kontrak pemerintah Kabupaten Lumajang  sesuai Upah Minimum Kabupaten (UMK).

20. Pemberian tunjangan kepala desa, perangkat desa di luar penghasilan tetap, dan memberikan tunjangan tambahan bagi  RT/RW."pungkasnya.(kar)

Sunday, 24 December 2017

Kilas Kisah Adi Samekto, CEO PT ADI JAYA MAKMUR #episode1

PEMKAB LUMAJANG DIDUGA BIARKAN PELINTASAN KERETA API TANPA PALANG PINTU, BERAKIBAT TABRAKAN SOPIR DAN ISRINYA TEWAS.





Laporan – Karminto Adi, SSos
Wartawan Tabloid RADAR KOTA

LUMAJANG - Sering terjadi  Kecelakaan dipintu perlintasan kereta api adalah merupakan cerita lama yang masih kerap terjadi di negeri ini, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, kurang tegas menyikapinya  atau memang sengaja dibiarkan.

Bahhan peristiwa tabrakan kereta api dengan kendaraan bermotor, baik roda dua atau roda empat di perlintasan bukan sekali atau dua kali terjadi ,namun sudah berulangkali terjadi dan telah memakan korban jiwa yang tidak sedikit.

“Seperti terjadi pada Kamis (21/12) sore lalu di Kereta Api (KA) tanpa palang pintu dan tak dijaga petugas di
KM 155+5 petak jalan Randuagung-Jatiroto, Kabupaten Lumajang itu memakan korban suami istri tewas dan dua anaknya kritis,” terang Manager Humas dan Hukum PT KAI Daop 9 Jember, Luqman Arif kepada media.

Luqman juga mengatakan, kalau pada Undang-Undang No 23 tahun 2007 menyatakan bahwa fungsi palang pintu bukan untuk mengamankan kendaraan, tapi hanya sebagai alat untuk mengamankan kereta api.

“Dan dalam perlintasan tersebut juga sudah terdapat rambu-rambu agar para pengendara berhati – hati. Sebelum melintas saja dihimbau pengendara untuk menoleh ke kanan dan kiri terlebih dahulu, dan itu demi keselamatan bersama,” jelasnya lagi.

Dan jika masih banyak perlintasan KA tanpa palang pintu ditegaskan Luqman itu adalah kewenangan dari Pemkab, bukan kewenangan PT KAI.

Sementara pihak Pemkab Lumajang melalui Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lumajang masih tidak bisa memberikan statemennya terkait dengan hal tersebut.

Sampai dengan berita ini ditayangkan, konfirmasi awak media melalui selularnya masih belum mendapatkan jawaban."pungkasnya. (kar)

KAPOLSEK PRONOJIWO BERSAMA DANRAMIL LAKUKAN SILATURAHMI DAN PEMASANGAN HIMBAUAN KAMTIBMAS TAMU WAJIB LAPOR 1X24 JAM

Laporan – Karminto Adi, SSos Wartawan RADAR KOTA LUMAJANG - Kapolsek Pronojiwo IPTU Kusnan bersama Danramil Pronojiwo Kapten I ...