Wednesday, 20 April 2016

Event Tour de Bintan 2016 Berlangsung Meriah dan Diminati Masyarakat


BINTAN - Sebanyak 800 peserta dari 40 negara mengikuti  pagelaran event Tour de Bintan yang diadakan Pemerinah Kabupaten Bintan. Kegiatan akbar yang berlangsung selama 3 hari tersebut dibuka secara langsung oleh Wakil Gubernur Kepulauan Riau H. Nurdin Basirun, Sabtu (2/4/2016) di Simpang Lagoi, Bintan.
     Hadir pada kesempatan ini Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Prof. I Gede Pitane sebagai perwakilan dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Dan karena event ini sudah diakui internasional, maka I Gede berharap kegiatan ini tetap dipertahankan dengan berbagai inovasi baru setiap tahunnya.
      "Tour de Bintan ini tidak hanya sebagai acara rutin tiap tahun yang diadakan dinas pariwisata , event ini sudah diakui Internasional. Sehingga hal ini agar bisa dimanfaatkan untuk menarik wisman sebanyak - banyaknya ke Kepri. Untuk itu kita perlu meningkatkan kuantitas dan kualitasnya menjadi lebih baik lagi kedepan," ungkap I Gede Pitane.
     Bupati Bupati Bintan H. Apri Sujadi, S.Sos mengatakan, pada event ini dianggarkan sebanyak Rp. 1,7 Miliar dan tentu hal ini akan berdampak pada PAD kurang lebih sebanyak Rp. 1,5 Miliar dalam kurun waktu kurang lebih 3 hari kemudian.
     “Dalam kurun waktu 3 hari setelah acara, Pemkab Bintan akan mendapatkan PAD sebanyak Rp. 1,5 Miliar,” ujar Apri Sujadi, dalam Press Conference Tour De Bintan 2016 di Balairung Soesilo Soedarman.
      Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bintan, Luki Zaiman Prawira menyampaian, event kali ini dibagi menjadi Dua Stage yakni, stage pertama (2/4) peserta balap sepeda melintasi dari kawasan simpang lagoi menuju Lome kecamatan Toapaya kemudian pulau pucung kecamatan Gunung kijang, Gesek,lintas Barat kemudian menuju Desa siantan jalan lama Tanjung Uban hingga finis di simpang Lagoi. Sedangkan Stage kedua (3/4) pembalap sepede kembali beradu memacu kecepatan dan ketangkasan dimulai dari kawasan Nirwana Gardens menuju simpang Lagoi dan belok masuk kedalam lereng Gunung Bintan menuju jalan lintas barat sampai Tanjung Uban. Kemudian pembalap melewati Tanjung Uban menuju pantai sakera dan belok menuju simpang lagoi dan balik menuju kawasan Nirwana Gardens.
     "Jumlah peserta internasional banyak didominasi oleh warga Singapura. Hal ini, mungkin dipengaruhi letaknya yang dekat dengan Pulau Bintan. Dia juga berharap agar ajang ini sukses dan dapat mendatangkan wisatawan mancanegara serta meningkatkan kualitasnya.
     Fokus dari Tour de Bintan adalah perjalanan sejauh 153 km yang melewati area pusat pulau Bintan pada Stage 1. Meskipun tidak ada tanjakan besar di lintasan, tetapi medan jarang sekali datar, dan perjalanan yang melibatkan perbukitan yang berkelok-kelok serta cuaca yang panas dan lembab selalu memastikan pengalaman buat masing-masing peserta,” ucap Luki.
     Lanjutnya, Tour juga menawarkan Gran Fondo, atau “Big Ride”, bagi pengendara sepeda yang ingin mengalami pengalaman bersepeda seperti pro dalam rute penuh tapi tanpa perasaan stres karena berkompetisi.

     Gran Fondo Double ditujukan untuk mereka yang memiliki jiwa petualang tinggi dimana tour mencakup 2 hari bersepeda dengan total lintasan 260 km, sementara untuk mereka yang hanya ingin bersepeda satu hari dapat memilih antara Gran Fondo Classic (153km) dan Gran Fondo Challenge (82km). (robi)

Tjetjep Yudiana Mengharapkan Peran Serta Masyarakat Guna Mewujudkan Indonesia Bebas Polio


TANJUNGPINANG - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, H. Tjetjep Yudiana,SKM, M.Kes, menyampaikan bahwa untuk Imunisasi polio, Pemrov mempunyai target 100 persen pada balita 0-59 bulan, dengan jumlah sasaran anak balita sebanyak 21.387 jiwa, dengan Pos PIN sebanyak 1.643 buah posyandu.
          Sementara untuk petugas kader kesehatan, kata Tjetjep, sebanyak 6.633 kader, serta 2.148 petugas kesehatan yang terdiri dari perawat serta dokter spesialis anak," Jelasnya
          Senada dengan itu, Direktorat Pengawas Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (RI), Ir. Sodikin Sadik, M. Kes, mengatakan Indonesia telah  mendapatkan sertifikat polio dari WHO, maka dari itu, ia  mengharapkan dukungan penuh dari semua Gubernur, Walikota, dan Bupati untuk mensyukseskan pelaksanaan pekan imunisasi nasional polio tahun 2016.
          " Saya minta peran serta semua pihak dan jajaran masyarakat agar melaksanakan komitmen mewujudkan Indonesia dan dunia bebas polio, dengan memperkuat program imunisasi polio ", Ujarnya

          Lanjutnya, ada 21.387 anak usia 0 hingga 59 bulan di Kota/Kabupaten Se-Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ditargetkan terimunisasi Polio mulai 8 s.d 15 Maret 2016.
          Pada Selasa (8/3) , di Posyandu Saliara Perum Bukit Raya Tanjungpinang, Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tingkat Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, secara resmi dibuka oleh Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, Reni Yusneli, ditandai dengan pelepasan balon serta serine ambulance di tujuh Puskesmas Kota Tanjungpinang.
           Pembukaan itu juga disertai dengan pwmberian tetesan pertama vaksin polio kepada balita oleh Ibu Hj. Aisyah Sani, yang didampingi Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, beserta Istri Hj. Yuniarni Pustoko Weni, Wakil Walikota, H. Syahrul, S. Pd, beserta istri Juariah Syahrul, Kepala Dinkes Provinsi Kepri, Kepala Dinkes Kota Tanjungpinang, serta Direktorat Pengawas Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (RI).
         Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, mengatakan bahwa Pemerintah Kota Tanjugpinang mendukung penuh pelaksanaan PIN Polio 2016, " Ini adalah langkah besar Kota Tanjungpinang dan Provinsi Kepri dalam upaya pencegahan polio untuk mewujudkan Indonesia bebas polio tahun 2020 ", Ujar Lis, saat memberikan sambutan pada acara itu.
         Lis mengatakan, pemberian vaksin polio merupakan pencegahan yang efektif terhadap anak-anak dari cacat polio, karena vaksin yang digunakan dalam bentuk tetes sangat aman dan sudah digunakan dalam program imunisasi rutin pada bayi di Indonesia.
          Untuk itu, saya mengajak seluruh warga Tanjungpinang yang memiliki anak usia 0-59 bulan untuk mendatangi Pos PIN terdekat ", Ajak Lis.
          Nantinya, Sambung Lis, bagi warga yang belum membawa anaknya ke Pos PIN, pihaknya melalui Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang dan Kader siap menyisir door to door guna mencegah poliovirus atau sabin yang kerap kali menjangkiti anak-anak.
          " Saya minta seluruh tenaga dan kader kesehatan melakukan upaya jempot bola, jika ada anak yang belum datang ke pos pelayanan imunisasi, maka diharapkan tenaga dan kader kesehatan melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga ", Pungkas Lis
          Usai pembukaan pencanagan pin polio tersebut, Walikota, Wakil Walikota Tanjungpinang, dirjen Kementrian Kesehatan RI, Kepala Dinkes Provinsi dan Dikes Kota Tanjungpinang, meninjau pelaksanaan pin polio di beberapa titik yang ada di kota tanjungpinang, diantaranya Posyandu Mawar Merah di Jalan Lembah Asri, Posyandu Kasih Ibu di Jalan Teluk Keriting, Posyandu Gelatik Tanjung Unggat, dan Pos Pin Polsek Tanjungpinang Kota.
          Acara itu, dihadiri juga Unsur Pimpinan FKPD, Anggota Dewan Provinsi Kepri dan DPRD Kota Tanjungpinang, jajaran kepala SKPD Kota Tanjungpinang, para Asisten, Staf Ahli, Camat, Lurah dilingkup pemko tanjungpinang, serta seluruh Kader Posyandu. (robi)


GEPSULTRA (GEREJA PROTESTAN DI SULAWESI TENGGARA) MEMPERINGATI JUBELIUM 100 TAHUN INJIL MASUK JAZIRAH SULAWESI TENGGARA


KOLAKA TIMUR - Dimana awal dari penaburan benih injil dilembah Mowewe pada tahun 1916, seorang sending atau misionaril asal Nederland/Belanda, DS Hendrik Vander Kliv menginjakkan kakinya dilembah Mowewe.
          Beliau juga yang merintis pendidikan, membangun Sekolah Rakyat, klinik kesehatan, dan mengajarkan ilmu pertanian, dimana penduduk lembah mowewe sangat buta dengan ilmu pendidikan, kesehatan, serta pertanian. Dengan ini pulalah seorang DS Hendrik Vander Kliv berupaya menyebarkan kabar baik tentang injil Tuhan, walau dengan penuh tantangan serta ancaman nyawa sekalipun beliau tetap menjalankan misi keselamatan ini.
          Disini pulalah awalnya Petrus Wongga menerima injil pertama di bumi Anoa Sulawesi Tenggara. Jubelium 100 tahun injil masuk jazirah Sultra di hadiri oleh bapak menteri agama H. lukman Hakim Saipudin beserta rombongan. dan pada kesempata itu pula bapak H. Lukman saipuddin memberikan bantuan untuk GEPSULTRA berupa voucer senilai Rp. 200.000.000. (asdin remi)


Pemkab Bintan Gelar Coffee Morning Bersama Pengusaha


BINTAN – Iklim investasi yang semakin lama semakin berkembang saat ini, tentunya akan membawa Kabupaten Bintan menuju kawasan yang maju dan gemilang di masa yang akan datang.
     Tentunya, hal ini akan berimbas terhadap kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Kabupeten Bintan menggelar Coffee Morning Bersama Pengusaha di Hotel Bintan Agro, Rabu (6/2/2016).
      Dalam sambutannya, Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Kabupaten Bintan, Mardiah mengatakan, acara Coffee Morning ini bertujuan untuk memperkenalkan Bupati Bintan (H. Apri Sujadi, S.Sos) dan Wakil Bupati Bintan (Drs. H. Dalmasri Syam, MM) terpilih dan juga untuk menambah kedekatan lagi dengan para pengusaha di Bintan tentunya.
     “Memperkenalkan lebih dalam Bupati dan Wakil Bupati Bintan yang baru agar saling kenal dan lebih kenal dekat,” ujar Mardiah.
     Selanjutnya, Mardiah menjelaskan bahwa, dalam acara Coffee Morning kali ini hanya ada 75 Pengusaha yang hadir dan beberapa instasnsi terkait lainnya.
     “Kedekatan ini agar lebih mesra, Insyaallah nanti kita akan buat yang lebih besar lagi yakni Investor Gathering dan tentu undangannya pun akan lebih banyak lagi,” ujar Mardiah.
     Selain itu, Mardiah juga mengatakan bahwa para undangan juga ada para pengusaha yang berada di kawasan FTZ dan kawasan luar FTZ di Bintan.
    “Mudah-mudahan ini akan memberikan nilai tambah tentu nantinya akan membuat Bintan semakin Gemilang sesuai visi dan Misinya,” ujar Mardiah.
     Turut hadir, Bupati Bintan (H. Apri Sujadi, S.Sos) dan Wakil Bupati Bintan (Drs. H. Dalmasri Syam, MM), Sekertaris Daerah Bintan (Ir. Lamidi, MM), Kapolres Bintan, Kepala PLN dan Para Pengusaha PMA DAN PMDN, Kepala BPN dan Kepala SKPD terkait lainnya yang hadir.
     Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Bintan, Apri Sujadi, S.Sos mengatakan sangat berterima kasih atas diselenggarakannya acara ini, tentu hal ini akan semakin menambah kedekatan antara Pemerintah Daerah dengan para Pengusaha yang ada di kawasan Bintan.
     “Acara ini judulnya, Silaturrahmi yang dikemas dalam bentuk Coffee Morning dan tentunya hal ini sebuah sinergi yang baik,” ujar Apri Sujadi.
     Keterlibatan peran Pengusaha Swasta tentu sangat terasa keterlibatannya dalam meningkatkan ekonomi dan sanagt berpengaruh dalam iklim investasi yang ada di kawasan Bintan.
     “Dalam kondisi yang saat ini, tentulah peran swasta dalam meningkatkan ekonomi sangat terasa, artinya Pemerintah Derah juga akan memberikan regulasi pelayanan yang terbaik,” ujar Apri Sujadi.
     Adapun tantangan, Apri Sujadi mengatakan, memberikan pelayanan terbaik dan cepat bagi pengusaha untuk berinvestasi di Bintan, tentunya kemudahan tersebut harus sesuai dengan prosedur dan azas yang berlaku.
     Dalam forum ini, Apri Sujadi juga meminta kepada seluruh pengusaha untuk saling berdiskusi bersama namun dengan harapan demi kesejahteraan Masyarakat Bintan tentunya.
     “Tentu hal ini kan kami butuhkan, mengingat, pada tahun 2017 nanti Pemerintah Kabupaten Bintan akan melaksanakan pembaharuan, sehingga kami butuh masukannya agar tidak mengalami kendala,” ujar Apri Sujadi. (Hms Bintan/robi)

Wednesday, 6 April 2016

Lagi, warisan budaya Indonesia diakui UNESCO sebagai warisan dunia


Foto: Kementerian Luar Negeri
Arsip dan dokumentasi Konferensi Asia Afrika (KAA) yang dilaksanakan di Bandung pada 18-24 April 1955, telah resmi masuk dalam Memory of the World, UNESCO.
Sertifikat International Register Memory of the World UNESCO yang telah mengakui arsip dan dokumentasi kegiatan KAA sebagai Memory of the World pada Oktober 2015 tersebut secara resmi diserahkan oleh Dewatap RI untuk UNESCO, Fauzi Soelaiman kepada Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, Kamis.
          "Saya sangat bangga dengan masuknya arsip dan dokumentasi KAA ini dalam Memory of the World, UNESCO, hal ini berarti warisan budaya kita diakui dunia internasional sebagai warisan dunia yang penting untuk dilestarikan dan dipelajari oleh masyarakat dunia," ungkap Menlu RI dalam rilis di laman resminya Kementerian Luar Negeri.
         Memory of the World atau dikenal dengan Ingatan Kolektif Dunia merupakan program yang dibentuk oleh UNESCO pada tahun 1992. Tujuannya, untuk melestarikan warisan/pusaka dokumenter di seluruh dunia, mempermudah akses bagi dunia internasional terhadap warisan peninggalan bersejarah serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga keberadaan warisan peninggalan bersejarah.
         Selain arsip dan dokumentasi KAA 1955, tiga genre Tradisional Tari Bali juga resmi masuk ke dalam Representative List of the Intergovernmental Committee for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage Intangible Cultural Heritage of Humanity UNESCO pada tanggal 2 Desember 2015.
        Tiga genre tersebut merupakan tarian yang terinspirasi oleh alam dan melambangkan tradisi, kebiasaan dan nilai-nilai agama serta sudah diajarkan seca informal kepada anak-anak usia dini.
Dengan masuknya arsip dan dokumentasi KAA ke dalam Memory of the World, Indonesia memiliki lima warisan dokumenter, yaitu : Arsip VOC (2003); Teks Puisi Klasik I La Galigo (2011); Babad Diponegoro (2013); Kitab Negarakertagama (2013); dan Arsip KAA (2015).
          Sedangkan dalam kategori warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage/ICH) beberapa warisan asal Indonesia juga telah mendapatkan pengakuan UNESCO, yakni Wayang dan Keris (2008); Batik dan Pelatihan Batik (2009); Angklung (2010), Tari Saman (2011); Noken (2012); dan Tiga Genre Tradisi Tari Bali (2015).

Miris, 40 persen mahasiswa tidak hafal Pancasila


Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Barat Eni Sumarni mengatakan sebanyak 40 persen mahasiswa tidak hafal Pancasila.
         "Hasil penelitian kami dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Barat menyebutkan sebanyak 40 persen mahasiswa tidak hafal Pancasila," ujar Eni dalam sosialisasi bidang keagamaan Kowani di Jakarta, Rabu.
          Penyebab utama dari kondisi tersebut, adalah lemahnya sosialisasi empat konsensus dasar seluruh rakyat Indonesia hingga ke tingkat RT/RW. Keempat konsensus tersebut adalah Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
          "Kami sangat prihatin, karena hal tersebut menyebabkan rasa nasionalisme generasi muda menjadi berkurang. Contohnya, sekarang ada artis yang melecehkan Pancasila," katanya.
Menurut Eni,  seharusnya keempat konsensus tersebut dapat menjadi landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
          Sementara itu, Ketua DPP Kowani Masyitoh Chusnan menyayangkan banyaknya anak-anak yang tidak hafal dengan Pancasila. Menurut Masyitoh hal itu terjadi karena pelajaran mengenai Pancasila itu jauh berkurang dibandingkan zaman Orde Baru.
"Ini perhatian bagi para pendidik dan pemerintah, karena bagaimana pun Pancasila merupakan ideologi negara. Kalau sampai generasi muda tidak hafal ideologi negara, maka ini adalah ancaman bagi negara," tegasnya.
          Menurut Masyitoh, Pancasila merupakan pemersatu elemen bangsa karena di antara sila-sila yang ada saling terkait. Masyitoh menyarankan agar para orang tua turut berperan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata, dikutip dari laman InfoPublik.
Sementara Ketua Bidang Keagamaan Kowani, Khalilah, mengatakan sosialisasi itu merupakan bagian dari upaya Kowani untuk menyatukan penerapan kehidupan beragama dan bernegara.

Harimau bisa diselamatkan dari kepunahan


Penelitian gabungan yang dilakukan oleh sejumlah universitas dan organisisasi lingkungan menyebutkan bahwa harimau masih bisa diselamatkan dari kepunahan.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (5/4), Nepal dan India melaporkan peningkatan populasi harimau masing-masing 62 dan 31 persen yang sebagian besar disebabkan oleh prakarsa konservasi seperti pemeliharaan lanskap lintas batas.
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Minnesota, Resolve, Smithsonian Conservation Biology Institute, Rainforest Alliance, Stanford University, dan World Resources Institute (WRI) tersebut menunjukkan tingkat kehilangan hutan di habitat harimau lebih rendah dari yang diperkirakan.
Peneliti menyebut komitmen internasional untuk melipatgandakan populasi harimau hingga 2022 (inisiatif yang disebut sebagai "Tx2") dapat dicapai dengan tambahan investasi konservasi.
"Sangat luar biasa dan tidak disangka bahwa habitat harimau relatif terpelihara dengan baik selama kurun waktu 14 tahun. Hal ini bukan merupakan tanda bahwa habitat harimau berada dalam situasi aman, namun menunjukkan bahwa harimau dapat kembali dari ambang kepunahan jika kita membuat pilihan pengelolaan hutan yang tepat. Kami telah melihat hasilnya di wilayah seperti batas antara Nepal dan india, di mana tutupan pohon pulih kembali dengan bantuan masyarakat dan populasi harimau meningkat tajam," kata peneliti dari Universitas Minnesota Anup Joshi.
Ia menegaskan populasi harimau dapat kembali dengan cepat ketika habitat dan mangsa bagi harimau tersedia luas dan perburuan terkontrol. Hingga saat ini populasi harimau di dunia kurang dari 3.500 ekor.
Namun habitat hutan global selama periode 2001-2014 hilang mendekati angka 8 persen atau 79.600 kilometer persegi di seluruh dunia. Lanskap hutan yang hilang dengan luasan tersebut diperkirakan dapat mendukung kehidupan sekitar 400 harimau.
Sebagian besar kehilangan hutan di habitat harimau tersebut terjadi di 10 lanskap yang seringkali disebabkan oleh konservasi hutan alami menjadi perkebunan untuk komoditas pertanian seperti kelapa sawit.
Penelitian ini adalah yang pertama menginvestigasi perubahan tutupan pohon secara sistematis di seluruh 76 Lanskap Konservasi Harimau menggunakan data satelit resolusi tinggi dan menengah. (Ant)

GKR Hemas prihatin dengan perkembangan budaya Yogyakarta


Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas prihatin terhadap perkembangan budaya di Yogyakarta saat ini yang hanya berfokus pada masalah kesenian saja.
"Budaya tidak hanya pada ranah kesenian saja namun dapat diterapkan dalam bidang lainnya seperti budaya gotong-royong dan guyub rukun, serta pemahaman akan bahasa daerah setempat khusunya bahasa Jawa," kata GKR Hemas pada silaturahmi dan sosialisasi DPD RI di Dusun Gayamharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (6/4).
Menurut dia, pemahaman budaya sudah semakin menipis dan banyak anak muda sekarang yang tidak bisa bahasa Jawa.
"Di kota itu koe-koe, aku-aku, berbeda dengan di desa karena guyub rukun dan gotong-royong," katanya.
Selain masalah budaya, GKR Hemas juga menampung aspirasi warga masyarakat yang mengeluhkan masalah sosial seperti bencana, kemiskinan dan kekurangan air ketika kemarau melanda di dusun yang berada paling timur di Kabupaten Sleman tersebut.
Menanggapi hal itu, GKR Hemas akan berkoordinasi dengan Pemkab Sleman dan Pemprov DIY untuk menanganinya.
Camat Prambanan Abu Bakar mengatakan, jumlah KK rawan kekeringan saat kemarau melanda sebanyak 2118, KK berada di daerah rawan lonsor sebanyak 289 dan KK miskin sebanyak 3.655.
"Ketika musim kemarau, truk tangki air berbondong-bondong ke Gayamharjo, kedepannya kami ingin secara mandiri mengatasi masalah kekeringan air di wilayah Gayamharjo," katanya.
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan bahwa upaya penanganan bencana di Kacamatan Prambanan didukung oleh 1.512 orang relawan dan 39 organisasi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Komunitas Relawan Sleman, termasuk didalamnya FPRB Bandung Bondowoso yang ada di Prambanan.
"Selain kebencanaan, Kecamatan Prambanan juga menjadi pilot proyek penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sleman," katanya.
Menurut dia, melalui tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah (TKPKD), TPK Kecamatan, TPK Desa, dan TPK Padukuhan, berbagai upaya pengentasan kemiskinan disinergikan dan digerakkan untuk memberdayakan masyarakat Prambanan keluar dari kondisi kemiskinan.
"Dari tahun ke tahun, jumlah KK miskin di Kecamatan Prambanan terus menurun. Pada 2015, di Kecamatan Prambanan terdapat 16,79 persen, KK miskin atau 3.100 KK. Pada 2014, terdapat 18,19 persen KK miskin atau 3421 KK. Sedangkan pada 2013, terdapat 22,74 persen atau 3.684 KK," katanya. (Ant)

Apa hubungan Alexander Agung dengan tampilan Buddha dalam karya seni?


Ketika Alexander Agung, penakluk asal Makedonia tiba di wilayah yang sekarang merupakan Pakistan dan India terdapat dua kebudayaan yang berkuasa dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Penampilan pertama sang Buddha di wilayah lembah Indus (sekarang di Pakistan dan India) ditemukan sekitar abad pertama dan kedua Maeshi. Sebelumnya Buddha digambarkan melalui penggunaan lambang-lambang seperti Pohon Bodhi, stupa, kursi kosong, jejak kaki dan roda. Tetapi setelah datangnya tentara Yunani dan sekutunya dibawah pimpinan Alexander Agung yang menguasai wilayah Bactria (sekarang di Afghanistan), Buddha mulai ditampilkan dalam bentuk manusia.
Menampilkan Buddha
Penampilan Buddha dalam seni yang inovatif jelas merupakan pengaruh dari seniman Helenistik (artinya: yang dipengaruhi budaya Yunani), dan dalam waktu singkat mencapai tingkat kecanggihan dalam seni patung. Monumen serta patung Buddha dari masa ini mempengaruhi seni rupa Buddhisme dan melengkapinya.
Sosok penampilan Buddha pada masa itu terlihat sangat mirip dengan patung Belvedere Apollo (dari 330 Masehi), indah serta memakai pakaian bergaya Helenistik. Sang Buddha ditampilkan dengan mengenakan toga tipis, dengan pose tegak lurus, berambut ikal ala Mediteranea dengan rambut yang diikat di atas. Beberapa patung Buddha yang ditemukan dibuat dengan tangan dan kaki yang dipahat dari marmer, yang merupakan sebuah teknik Yunani. Kini, banyak sejarawan dan peneliti berandai-andai, mungkinkah penampilan Buddha dalam sosok patung-patung ini mewakili penampilan raja kuno yang merubah cara sang Buddha ditampilkan?
Raja Agung dari Makedonia pada jejak Buddhisme
Pada 326 SM, Alexander Agung menaklukkan bagian utara India. Beberapa tahun sebelumnya, pada 332 SM, Alexander menyerang Bactria dan Gandhara ketika wilayah tersebut berada dalam pengaruh Buddhisme dan Jainisme, dua agama besar dari sekitar wilayah India. Legenda mengatakan, dua pemuda dari Bactria, Tapassu dan Bahallika, mengunjungi Sang Buddha dan menjadi pengikutnya. Ketika mereka kembali ke asalnya, kedua pemuda tersebut menjadi orang bijaksana.
Pusat Buddhisme ini aman hingga datangnya pasukan dari sang raja Makedonia. Alexander bertempur dalam sebuah peperangan dahsyat melawan Raja Porus dari Paurava di Punjab (Pertempuran Hydaspes) pada 326 SM. Setelah itu, dia menemukan sebuah agama yang sangat mempengaruhinya, dan Alexander-pun banyak terilhami oleh budaya yang ditemukannya di wilayah Asia ini.
Menurut sumber-sumber sejarah, beberapa filsuf seperti Anaxarchus, Pyrrho, dan Onesicritus dipilih oleh Alexander sebagai pendampingnya pada peperangan di Timur ini. Mereka melewati wilayah yang sekarang merupakan India ini selama 18 bulan. Mereka menemui pada rahib dan juga pertapa India yang mereka sebut Gymnosphitis.
Onesicritus merupakan pengikut falsafah Sinis, yang menurut penuturan sejarawan Strabo, belajar di India bahwa tidak ada hal yang baik atau buruk menimpa seorang manusia. Opini ditampilkan hanya sebagai mimpi, dan falsafah terbesar adalah yang dapat membebaskan pikiran dari kenikmatan serta kesengsaraan.
Pyrrho merupaka murid Skeptisisme dan menciptakan aliran yang dikenal dengan Pyrrhonisme. Dia juga menulis setelah kunjungannya ke India bahwa sesungguhnya tidak ada hal yang benar-benar ada, akan tetapi kehidupan manusia itu diatur oleh kebiasaan. Kedua pendapat ini dinilai sebagai pengaruh Buddhisme. Hal ini menunjukkan ikatan dan keterkaitan antara keyakinan Yunani Kuno dengan Buddhisme. Hal ini juga menunjukkan betapa menariknya Buddhisme bagi penganut agama-agama lain pada waktu itu.
Pelindung Helenistik Buddhisme
Greko-Buddhisme merupakan sinkretisme (perpaduan dua agama) antara budaya Helenistik dan Buddhisme; keyakinan ini hidup bahkan hingga abad ke 5 Masehi. Gerakan ini tidak saja merupakan sistem kepercayaan bangsa Yunani, akan tetapi mempengaruhi bagian-bagian dari Pakistan, India dan Afghanistan. Di masa lain, lambang-lambangnya diadopsi di negara-negara lain di wilayah Asia Tengah dan Asia Timur Laut, seperti di Tiongkok, Korea, Jepang, Siberia dan bahkan Vietnam serta Filipina.
Pengaruh terbesar budaya Helenistik terhadap Buddhisme terkait perlambangan para pahlawan yang sangat khas dalam budaya Yunani. Yang mengejutkan adalah sosok Herakles (atau juga dikenal sebagai Hercules), yang berkembang menjadi perwujudan Vajrapani, pelindung Sang Buddha.
Dewa Angin Boreas dalam mitologi Yunani, berkembang menjadi Dewa Angi di Jepang bernama Fujin, melalui perwujudan dari Dewa Greko-Buddhisme, Wardo. Hariti, sang dewi terilhami oleh dewi Yunani, Tyche. Bahkan Dewa Atlas terlihat dalam perwujudan di aliran Greko-Buddhisme juga.
Satu ciri lain yaitu bocah bersayap yang biasanya terbang sepasang, memegang rangkaian bunga diatas Buddha sebagai lambang kemenangan. Tampilan serupa sangat terkait dengan seni Helenistik dan tidak ditemukan di seni Asia.
Sisa-sisa peninggalan Bactria Kuno
Bactria berada dibawah kekuasaan Yunani selama dua abad. Kerajaan Greko-Bactrian dimulai ketika Alexander Agung menguasainya pada tahun 332, hingga akhirnya runtuh pada tahun 125 SM. Pada periode ini, kerajaan tersebut menjadi sosok Helenistik yang mendekati sempurna. Penggalian arkeologis menunjukkan bahwa di kota-kota seperti Alexandria di Oxus (sekarang Ai-Khanoum), terdapat seni mata uang para raja Greko-Bactria, dan dianggap yang terbaik di budaya Helenistik. Di sini juga terdapat bagian dari imperium Yunani yang amat kaya, dimana uang emas dan perak dibuat disini.
Buddhisme berkembang ke arah Asia Tengah pada abad I Masehi dan bertahan hingga datangnya Islam. Salah satu monumen terbesar dan paling megah terkait budaya Greko-Buddhisme merupakan patung Buddha di Bamiyan, yang diciptakan pada abad 5 hingga abad 9 Masehi. Keindahannya sangat erat kaitannya dengan gaya Helenistik yang berkembang saat itu.
Kebanyakan peninggalan budaya di Bactria pada masa itu hilang mulai abad ke 5 Masehi. Beberapa artefak berhasil diselamatkan hingga abad ke 7 Masehi di biara-biara yang meninggalkan ciri khas Helenistik dipadu dengan dekorasi a la India. Beberapa lagi dipengaruhi oleh budaya Sassanid Persia.
Dalam peperangan di Afghanistan pada abad ke 20 Masehi, banyak artefak yang hancur. Kemudian pada tahun 2001, patung Buddha yang paling terkenal dari Bamiyan dihancurkan oleh rezim Taliban. Warisan budaya yang sempat mendapat pengakuan dari UNESCO ini hilang untuk selamanya.
Penghancuran patung Buddha di Bamiyan merupakan kehilangan besar bagi ratusan juta penganut Buddhisme di seluruh dunia. Pada bulan Juni 2015, sepasang warga Tiongkok, Xinyu Zhang dan Hong Liang memenuhi ruang kosong yang ditinggalkan dengan sinar tiga dimensi dengan wujud patung Buddha. Sekitar 150 penduduk lokal datang untuk melihat peresmian patung-patung holografis ini, tanpa mempedulikan risiko yang mungkin timbul dari pihak-pihak yang tidak bersimpati.

Bupati berharap program KB dan desa Mandiri sasaran KKN UGM di Kulon Progo




Di ruang rapat Sermo Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Senin sore (4/4-2016), didampingi dosen pembimbing dan dihadiri Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, M.Sc, Direktur Pengabdian Masyarakat, Prof. Ir. Irfan Dwidya Pryambada, M.Eng, Ph.D.
184 Mahasiswa UGM mengadakan audensi akan melaksanakan KKN di Kabupaten ini. Lama kegiatan KKN selama 2 bulan. Dari tanggal 1 April hingga 31 Mei 2016. Para mahasiswa ini terbagi dalam 8 unit . Untuk setiap terdiri dari 23 mahasiswa.
Sasaran kegiatan berada di 3 Kecamatan, yaitu 5 unit di Kecamatan Kokap, 2 unit di Kecamatam Sentolo dan 1 unit di Kecamatan Kalibawang.
KKN kali ini Mahasiswa UGM, berasal dari Fakultas Kedokteran, Kehutanan, Teknik Sipil, Geografi dan FISIP.
Wakil Rektor UGM, Prof. Suratman mengatakan. Kulon Progo beberapa tahun terakhir ini mengalami perubahan diberbagai bidang. Lahirnya peradaban baru di Kulon Progo, apalagi akan dibangun Bandara dan Kampus UGM di Kabupaten yang memiliki semboyan Bela-Beli Kulon Progo ini. Kata Suratman. Untuk itu, program KKN hendaknya dapat sejalan dengan program yang dijalankan oleh SKPD di Kabupaten Kulon Progo,mewujudkan sinergitas antara fungsi kampus sebagai pengembang akademis berbasis teori dan riset dengan pembangunan di lapangan.
Mahasiswa harus mampu melahirkan organisasi masyarakat berbasis riset inovasi, menjadi manusia kreatif, produktif, inovatif dan mandiri, sehingga dalam skala besar dapat menjadi Desa Mandiri.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo, menyambut gembira dengan adanya mahasiswa KKN yang akan bertugas di daerah ini. Terlebih pihak UGM sudah punya rencana membangun masyarakat yang inovatif, kreatif, produktif dan mandiri. Untuk itu, Mahasiswa harus mampu membangun masyarakat yang memiliki hard skill dan soft skill, dengan baik. Mendorong masyarakat untuk berkarya bukan bekerja, kalau berkarya ada inovasi tetapi kalau bekerja hanya menjalankan pekerjaan. Kata Bupati.
Khusus dibidang KB, Hasto Wardoyo berharap pada mahasiswa agar bisa mengajak masyarakat untuk ber KB, membuat sentuhan-sentuhan baru yang bisa mengajak orang untuk ber KB, menciptakan seperti apa layanan KB yang inovatif. Kulo nderek (saya ikut) titip, karena gerakan KB sekarang ini agak kendor. Tutup Hasto.

Ini Usia Ideal Anak Masuk Sekolah


Ahli nutrisi menganjurkan orang tua memasukkan anak ke dunia sekolah saat anak berusia empat tahun karena itulah usia ideal anak memasuki jenjang sekolah.
"Perkembangan anak-anak, belum siap sebetulnya, jadi kelihatannya performanya belum optimal. Begitu dia sudah usia empat tahun kognitifnya sudah berkembang, dia sudah lebih pintar. Sebelum empat tahun itu waktunya bermain," ujar Dr. Saptawati Bardosono kepada Antara di Jakarta, Selasa (29/3). 
Sementara, bila anak memasuki masa sekolah di bawah usia empat tahun, bukan tak mungkin performanya nanti tak sesuai harapan orang tua.
"Bila di bawah usia empat tahun, tentu saja performa kognisinya belum sesuai harapan, sementara orang tua mengeluh "kok anaknya enggak bisa ini, itu".  Padahal memang belum," kata dia.
Selain perkembangan kognisinya belum optimal, lanjut dr Tati,  karakter anak juga belum terbentuk. Bila mereka harus masuk sekolah lebih awal dikhawatirkan pembentukan karakter anak lebih banyak dicampuri orang lain selain keluarganya.
"Karakternya belum terbentuk. Jadi khawatirnya, bila sekolah sebelum usia empat tahun, pembentukan karakternya tidak mewakili keluarganya. Banyak campur tangan di luar keluarganya. Itu yang membuat dia nanti menjadi berbeda," tutur dia.
Sembari mempersiapkan masa sekolahnya, orang tua sebaiknya mengajarkan berbagai hal semisal toilet trainning, cara bersosialisasi dengan orang lain di luar keluarga, cara berbagi dengan orang lain, pengenalan waktu makan, tidur dan lainnya.
"Kalau semua itu sudah selesai, kemudian dia sudah bisa bersosialisasi,  bisa berbagi dengan orang lain, begitu tiba waktunya dia sekolah, dia sudah siap. Karakter dia sudah terbentuk dan matang secara kepribadian," kata dr Tati.
"Saat di rumah ibunya harus menjelaskan, nanti pada saatnya dia akan bertemu dengan orang lain (teman-temannya). Ibu harus memperkenalkan ada yang namanya ibu guru,  teman.  Di hari pertama dia harus buktikan apa yang dikatakan ibunya benar. Lalu ibu guru dan teman-temannya sebaik orang yang dia temui di rumah," tambah dia.

SDN 1 MEDINI MENJADI SEKOLAH FAVORIT MASYARAKAT




DEMAK - Mewujudkan sekolah favorit masyarakat tidaklah mudah, banyak kendala kendala yang harus di hadapi. Hal inilah yang saat ini sedang di wujudkan oleh Parmin, SPd SD selaku kepala sekolah SDN 1 MEDINI. Untuk mewujudkan hal tersebut Parmin, membuat program dengan meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler, dengan berbagai macam jenis kegiatan yang di gemari para siswa, diantaranya pramuka dan berbagai macam kegiatan seni dan olahraga. Selain itu juga diperlukan kerja sama dari berbagai pihak yang terkait, agar tercipta satu tujuan yaitu mamajukan sekolah.
          Dengan jumlah murid yang tiap tahun terus bertambah merupakan salah satu bukti SDN 1 Medini yang secara perlahan namun pasti sudah menjadi sekolah favorit masyarakat. Selain juga sudah banyak prestasi yang sudah di capai baik di bidang akademik maupun non akademik salah satunya, mewakili Kabupaten Demak lomba catur tingkat propinsi dan masih banyak lagi.
          Selain itu sekolah juga berusaha untuk melengkapi sarana dan prasarana yang bisa menunjang kegiatan belajar mengajar, dintaranya dengan menambah ruang kelas dan perpustakaan.
          Parmin, mengharapkan agar ke depannya SDN 1 Medini, dapat melengapi sarana prasarana sekolah dan menciptakan lulusan akademik yang pandai dan bekhlak mulia, sehingga menjadi sekolah favorit masyarakat dapat terwujud.

Membangun Desa Dengan Motto : “Jogo Deso, Mbangun Deso”


          JEMBER – Membangun desa untuk kesejahteraan warganya memang tidak mudah, apalagi menjaganya. Inilah yang mungkin menjadikan motto, Samsul, Kepala Desa Balung Kidul, Kecamatan Balung dalam usaha memajukan desanya. Tentu saja ia tidak sendirian, sehingga perlu dukungan warganya. Dan moot yang diterapkannya adalah “Jogo Deso, Mbangun Deso”.
          Samsul mengharapkan, dengan “jogo deso” yang berarti menjaga desanya, supaya aman tentram dan tidak terjadi kegaduhan yang menimbulkan keresahan masyarakat. Tentu saka, situsi desa yang aman, warga desa pun tidak kuatir dalam melakukan aktifitasnya mencari rejeki. “Yang bekerja, ya, merasa aman, dan yang pedagang atau petani, akan melakukannya dengan rasa aman”, kata Samsul pada wartawan tabloid ini.
     “Mbangun deso” yang berarti membangun desa untuk kesejahteraan masyarakat. Juga punya makna, supaya tidak ketinggalan dengan daerah lain serta mengikuti jaman. Membangun jalan aspal, misalnya, akan memudahkan petani yang menjual hasil pertaniannya keluar daerah. Sehingga dengan kendaraan bermotor, akan menjadi lancar dan cepat, karena melalui jalan beraspal.
        “Ini semua perlu dukungan warga masyarakat, dan saya juga mengharapkan, hasil pembangunan yang telah dinikmati, juga perlu dijaga supaya tidak mudah rusak. Karen semua pembangunan itu berasal dari rakyat untuk rakyat”, kata Samsul lagi. (m. muklas)

Layanan Dispenduk Kabupaten Sidoarjo ,Dapat Penghargaan ISO 9001-2008


SIDOARJO - Keberhasilannya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil meraih penghargaan dari Kementrian Dalam Negeri. Penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri karena dianggap telah memenuhi standar ISO 9001-  2008.
          Dengan ini Penghargaan tersebut diberikan oleh Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri,  Zudan Arif Fakrulloh, secara simbolis kepada Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Kependudukan dan Pencatatan Sipil ( Dispendukcapil)  2016 di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu  malam.
          Kepala Dinas Kependukan dan Catatan Sipil, Medi Yulianto membenarkan penghargaan terkait dengan diraihnya sertifikasi ISO 9001 : 2008 dari lembaga akreditasi berstandar internasional  kepada Dispendukcapil  Sidoarjo.
          Jadi dalam melaksanakan tugas pokok sehari hari,  kami sdh menerapkan sistem manajemen mutu yang  sudahh ada standart khususnya. Penghargaan ini merupakan suatu bentuk apresiasi dari  pemerintah pusat dalamm hal ini Mendagri,” kata Medi Yulianto.
Menurutnya, dengan ini Pemkab Sidoarjo  bersama 17 kab / kota  menerima penghargaan ini. Dirinya berharap, ini makin memicu kinerja dispenduk capil dalam memberikan pelayanan kependudukan.
          “Penghargaan ini akan semakin memacu motivasi  Dispendukcapil Sidoarjo dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Sidoarjo. Mendapatkan penghargaan.  Ini bukan tujuan tapi  sarana untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Insya allah akan semakin memacu  untuk melakukan inovasi baru dalam pelayanan ,” paparnya. (m.kusaeri)


Pembangunan SMAN 1 TUMPANG Diduga Tidak Aesuai Spek


MALANG - Temuan wartawan Radar Kota yang juga aktivis LSM Cobra Hitam Malang dilokasi pembangunan SMAN 1 Tumpang, Kecamatan Tumpang, kuat dugaan ada penyelewengan. Hal  ini bisa dilihat dari papan plang Proyek bentuk kegiatan kosong ditutupi cat putih. Hal ini menunjukkan ada tidak transparansi kegiatan proyek.
          Saat dikonfirmasi wartawan Radar Kota, Imam, wakil kepala SMAN 1 Tumpang, terhadap pembangunan SMAN 1 Tumpang yang mendapat bantuan Dana Bansos dari pusat sebesar Rp.724.800.000. Dana sebesar itu  digunakan  untuk pembangunan 4 kelas Ruang Kelas Baru (RKB). Bahwa plang proyek Banner masih dipesan belum jadi, padahal proyek sudah berjalan.
          Juga Saat dimintai keterangan Spek spek RKB pembangunan 4 lokal Imam sebagai wakil kepala sekolah Bidang sarana mengatakan mau diambilkan di Bendahara sekolah. Namun, setelah ditunggu beberapa menit, Imam mengatakan bendahara sedang keluar. Begitu juga saat ditanya mau konfirmasi dengan kepala sekolah, Edi Parlindungan, ia mengatakan kepala sekolah sedang sibuk rapat, padahal kepala sekolah tadi ada di ruang kerjanya.
          Sedangkan tiap tahun ajaran baru siswa ada tarikan uang sumbangan gedung baru, kemana tarikan uang gedung yang ditarik walimurid selama ini ? Dikemanakan ? Dan apakah bisa dipertanggungjawabkan ?
          Dan menurut Imam, sudah sesuai dan saran sari salah satu LSM. Setelah dicek dilokasi plang proyek bentuk kegiatan ditutup, dengan alasan apa sekolah melakukan seperti itu ? Patut diduga pembangunan 4 RKB SMAN 1 Tumpang bermasalah.
          Apa tindakan Didik, sebagai Kepala Inspektorat Kabupaten Malang dan Kepala UPTD Tumpang, Slamet mengenai banyaknya proyek pembangunan SD, SMP, SMA/K di Kabupaten Malang yang tidak sesuai spek dan penyimpangan, diduga banyak pelanggaran pidana. Dan apa tindakan Budi Ismoyo, sebagai Kepala Pendidikan Kabupaten Malang terhadap masalah proyek proyek sekolah yang tidak sesuai spek dan diduga ada mark up. Apalagi Sumber Dana tersebut berasal dari pajak rakyat dan dikembalikan lagi untuk pembangunan berupa pembangunan gedung baru dan perbaikan sekolah.
          Sudah waktunya KPK ikut turun mengawasi, menindaklanjuti temuan-temuan dugaan penyelewengan penyelewengan penggunaan dana pembangunan sekolah sekolah di Kabupaten Malang. (feb)

PEMBANGUNAN GEDUNG RKB SDN TEGALGONDO DIDUGA DIKORUPSI


MALANG - Pembangunan gedung SDN Tegalgondo diduga dikorupsi. Saat dikonfirmasi wartawan, HERI Sumawan, SPd,  Kepala Sekolah mengatakan bahwa sekolah mendapat dana bantuan DAK lanjutan 2015 sebesar Rp. 148.200.000 untuk tiga Ruang Kelas Baru (RKB). Setelah wartawanmengecek ke lapangan ternyata kayu yang dipakai untuk membangun sebagian besar pakai kayu bekas, atap tidak pakai galvalum. Sebagian besar atap memakai genteng bekas yang dicat ulang biar terlihat seperti baru.
          Hal ini di amini Heri, dengan alasan kayu dan gentengyang lama masih bagus, kuatir Dana tidak cukup. Patut diduga kuat ada aroma korupsi dalam pembangunan sekolah ini, pembangunan tidak sesuai speknya. Papan plang proyek dibuat kecil terpasang di samping kantor kepala sekolah, seakan biar tidak terlihat wartawan dan masyarakat.
          Apa tindakan Kepala UPTD Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang, Purdi akan banyaknya penyimpangan penggunaan anggaran DAK/APBD yang tidak jelas RAB untuk pembangunan sekolah oleh kepala sekolah di wilayah Karangploso ? Banyaknya penyimpangan dan penyalahgunaan Dana DAK/APBN/BOS di sekolah sekolah di kabupaten Malang sering terjadi.
           Dan hal ini wajib diawasi dan bila perlu akan dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Bupati Kabupaten Malang, DPRD Kabupaten Malang, Inspektorat Kabupaten Malang, bila perlu  KPK dan Kejaksaan harus turun ke Kabupaten Malang.Temuan Wartawan Ini juga sama dengan temuan Hendry, Ketua Dewan LSM Cobra Hitam. (feb)

Musrenbang 2016 Bahas Tentang Pengentasan Kemiskinan


             BONDOWOSO - Pemerintah Kabupaten  Bondowoso melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2016 bertempat di Pendopo Kabupaten, Rabu (23/3) .Hadir dalam kegiatan tersebut dari Unsur Bappeprop Jatim, Bakorwil III Malang serta seluruh Jajaran Muspida, Forpimda, para kepala Dinas, Badan, Kantor dan Camat serta dari Unsur LSM.
              Dalam sambutannya RB Fattah Jassin Kepala Bapeprop Jatim yang diwakili oleh Ir. Tony Sumardiyanto MP Kepala Bidang Pengembangan Regional mengatakan, “ jika perencanaan pembangunan sesuai aturan harus dilaksanakan mulai dari tingkat paling bawah yaitu tingkat Desa kemudian Kecamatan dan kabupaten hingga tingkat Pusat. Ini merupakan bentuk jaring aspirasi masyarakat sebagai bentuk perencanaan pembangunan dari arus bawah”, katanya.
               Sementara itu Bupati Bondowoso, Drs H Amin Said Husni mengatakan, “ Jika pihaknya masih memprioritaskan pengentasan kemiskinan melalui berbagai kebijakan yang berpihak pada masyarakat khususnya untuk mengurangi berbagai sebab yang menyebabkan kemiskinan, segera mengentaskan Bondowoso dari Status Daerah Tertinggal sesuai dengan Perpres NO 131 tahun 2015. Diantaranya,  menyesuaikan dengan Nawa Cita Presiden Jokowi-JK yang harus diimplementasikan di daerah juga dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), maka hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Bondowoso untuk terus berbenah. Dengan diberlakukannya UU no 6 tentang desa yang didalamnya mengatur tentang alokasi anggaran desa yang terus meningkat, maka pengalokasian kegiatan ke desa memperhatikan kewenangan daerah dan desa. Musrenbang ini adalah amanat UU no 25 tahun 2004 tentang Sistem perencanaan pembangunan yang merupakan forum untuk perencanaan pembangunan secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan,” ujar bupati
               Sementara itu,  kepala Bapekab Bondowoso, Ir. Matsakur, MSi, “ selaku leading sector kegiatan tersebut untuk  menyerap berbagai aspirasi mulai dari tingkat bawah Musrenbang ini nantinya jika akan memetakan berbagai kebutuhan masyarakat dalam rangka pemenuhannya. Sehingga nantinya juga akan diketahui jika pemenuhan kebutuhan itu bisa dibiayai sendiri oleh masyarakat, atau akan dibiayai APBD bahkan jika tidak mampu akan dibiayai APBN. Karena setiap keputusan musyawarah ini nantinya akan dibawa kepusat untuk dibahas dalm Musyawarah tingkat nasional untuk perencanaan pembangunan di Indonesia”, Jelasnya. (sen)

Ditreskrimsus Polda Jatim, Bongkar Home Industri Coklat Tidak Layak Dimakan dan Tidak Berizin


SIDOARJO - Suksesnya terhadap Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim, yang telah berhasil membongkar home industri Coklat yang bahan bakunya terbuat dari daur ulang coklat tak layak di makan,yang berada di Desa  Tanjekwagir, Kecamatan Krembung, Sidoarjo, Kamis.
          Bahan yang di pakai dari Daur ulang coklat tak layak di makan itu dikemas kembali menjadi wafer kering yang diperjual belikan kemasyarakat. Home industri milik Heru Iswanto (39) itu mendapat bahan baku coklat tak layak konsumsi itu dari pabrik yang akan membuang coklat-coklat tersebut. Oleh pelaku, coklat tersebut diolah dan dikemas dalam dus kecil serta dalam tiap kotaknya ada 5 kemasan, Yang dijual dengan harga Rp 15 ribu dan kemasan besar dijual seharga Rp 30 ribu.
        Direktur Direskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Nur Rochman kepada wartawan menjelaskan, Jika pengungkapan kasus ini berdasarkan hasil penyelidikan anggotanya sejak lama. “Hasil lidik dari anggota Ditreskrimsus Polda Jatim kami berhasil mengungkap daur ulang coklat yang sudah tidak layak komsumsi diolah kembali ini, Dan yang mencengangkan makanan berbahaya ini dijual disekolahan dan dikonsumsi anak anak, khususnya siswa Sekolah Dasar,” ungkapnya.
          Lebih jauh, Rochman menegaskan jika produk coklat hasil home industri ini tidak memiliki izin edar dari BPOM, juga tidak ada label halal dan sangat berbahaya bagi kesehatan yang mengkonsumsinya.
          “Dengan ini Tersangka HI ini sudah menjalankan usahanya sejak tahun 2013 sampai dengan sekarang. Dan untuk menarik minat pembeli atau pedagang maupun toko, tersangka menjual dengan kemasan yang menarik. Dan tersangka mengedarkan coklat daur ulang ini di wilayah Sidoarjo, Surabaya, Bangil dan Mojokerto dengan harga yang ditawarkan oleh tersangka dengan harga murah antara Rp. 15.000 sampai dengan Rp 35.000. Tapi tidak menutup kemungkinan barang barang ini juga beredar di wilayah lain,” tuturnya. (m. kusaeri)


Menkumham, Mengunjungi Lapas Kelas 1 di Porong


SIDOARJO - Kedatangan Menteri hukum dan hak asasi manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly, mengunjungi lapas klas 1 Surabaya yang berada di Porong, Sidoarjo.
          Kunjungan oleh Menkumham untuk melihat aktifitas narapidana yang memproduksi barang dalam bentuk kerajinan, Hal ini dilakukan untuk menunjukkan kepada masyarakat yang selama selalu mendapat gambaran bahwa narapidana dan lembaga pemasyarakatan selalu dicap sebagai sesuatu yang negatif, karena identik dengan pelaku kejahatan dan hal negatif lainnya.
          Dengan ini yang  dilakukan Menkumham, Yasonna Hamonangan Laoly, bersama Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim dan pejabat Kemenkumham lainnya. Dalam kunjungan itu, Menkumham ditunjukkan aneka kerajinan tangan dan hasil karya para narapidana di sejumlah lapas dan rutan di Jatim.
          Diantara kerajinan tersebut adalah mebeller,kerajinan jaket dan tas kulit/ sepatu, maupun aneka buah tangan lainnya. Umumnya modal yang dipakai untuk ketrampilan para napi ini berasal dari pihak ketiga dan hasilnya akan dijual ke pasaranatau di gerai kantin di lapas atau rutan masing-masing.
          “Di lapas klas satu surabaya di porong sendiri, Para narapidana juga diberikan ketrampilan antara lain membuat mebel dan juga kapal boat sederhana dengan adanya ketrampilan ini diharapkan para narapidana mempunyai kesibukan positif, sehingga waktunya lebih berharga dan menghasilkan,” ujar Yasonna Hamonangan Laoly.
          Lebih jauh, Menkumham menambahkan jika konsep lapas dan rutan yang selama ini diidentikkan dengan hal negatif, harus mulai dihilangkan dari masyarakat. Karena narapidana juga berhak memiliki kesempatan kembali ke masyarakat dengan memiliki predikat positif.
          “Selanjutnya dalam kedepanya para narapidana ini akan ditopang dengan permodalan dari pihak ketiga termasuk dalam pemasarannya. Saya ingin  agar aneka hasil kerajinan narapidan ini dikenal luas oleh publik dan dipamerkan di gerai-gerai publik,  termasuk seperti bandara dan fasilitas publik lainnya, Saya harap juga bisa menembus pasar luar negeri,” katanya. (m. kusaeri)

KAPOLSEK PRONOJIWO BERSAMA DANRAMIL LAKUKAN SILATURAHMI DAN PEMASANGAN HIMBAUAN KAMTIBMAS TAMU WAJIB LAPOR 1X24 JAM

Laporan – Karminto Adi, SSos Wartawan RADAR KOTA LUMAJANG - Kapolsek Pronojiwo IPTU Kusnan bersama Danramil Pronojiwo Kapten I ...